Subscribe:

Belajar Bahasa Devayan-Simolol

Selasa, 28 Juni 2011

Titik Krusial Radio dalam Kejadian Bencana


Bencana merupakan sebuah kejadian luar biasa yang terjadi di luar kehendak manusia. Saat bencana terjadi hal pertama kali yang yang harus dilakukan adalah pemberian bantuan kemanusiaan pada masa tanggap darurat. Data pasca bencana  bermakna untuk akurasi dan besarnya kebutuhan bantuan yang akan diberikan. Semakin cepat dan semakin valid data yang didapat maka akan semakin mempercepat penanganan persoalan pasca bencana dan akan semakin meminimalkan akibat yang dapat ditimbulkan dari sebuah bencana.

Kita tahu bahwa pada saat bencana terjadi, terlebih bencana yang berkaitan dengan gempa bumi dan tsunami hal yang selalu sulit dilakukan adalah pengumpulan data. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui jejaring sistem komunikasi Hand Phone (HP)  yang dapat diminta melalui wilayah kecamatan dan desa. Gempa dan tsunami dengan Skala Richter (SR) yang besar akan mengganggu sistem pengumpulan data melalui jejaring komunikasi HP ini, berhubung rata-rata Base Transmitter System (BTS) GSM  mendapat gangguan. Gangguan ini disebabkan oleh terputusnya aliran listrik yang men supply  BTS sehingga tidak dapat berfungsi normal.

Dalam persoalan pengumpulan data dan informasi ini diperlukan solusi yang tepat dan cepat. Bila terjadi gangguan telekomunikasi via HP saat bencana maka salah satu cara pengumpulan informasi tradisional adalah melalui kurir. Persoalannya adalah informasi yang akan diterima lewat kurir tidak lagi ideal, karena membutuhkan waktu yang relatif lama. Waktu yang lama tentu akan menimbulkan keterlambatan evaluasi keadaan dan kebutuhan.

Radio amatir merupakan cara yang relatif lebih baik sebagai pengganti informasi oleh HP. Dibuktikan pada saat bencana tsunami Aceh terjadi, dimana RAPI (Radio Amatir Antar Penduduk) memberikan informasi secara berantai keadaan Aceh waktu itu, sehingga sangat membantu penanganan tsunami Aceh.

Pasca tsunami Aceh tahun 2004 lalu, Badan Koordinasi Nasional  Penanggulangan Bencana Dan Penanggulangan Pengungsi (BAKORNAS PBP) kini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan kesepakatan kerjasama dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dalam hal sistem pelayanan informasi dan komunikasi penanggulangan bencana dengan maksud dan tujuan untuk membangun kemitraan antara Bakornas PBP dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai perwujudan rasa tanggung jawab bersama dalam upaya penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi melalui pemanfaatan sistem pelayanan informasi dan komunikasi radio antar penduduk serta untuk meningkatkan koordinasi pemanfaatan informasi dan komunikasi secara cepat, tepat dan terpadu dalam kegiatan kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi.
Sistem Informasi Darurat yang dikembangkan oleh tim COMBINE Resource Institution di Kepulauan Mentawai
Kita tahu bahwa Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) adalah organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang komunikasi radio antar penduduk, dalam pembinaan organisasi dan anggota selalu memotivasi anggota untuk peduli  lingkungan dan membantu sesama terutama mereka yang terkena musibah bencana. Peran aktif organisasi RAPI dalam penanggulangan bencana selama ini telah menciptakan jalinan kerjasama yang baik dengan masyarakat luas.

Di samping Radio Antar Penduduk, juga perlu diaktifkan kembali peran radio komunitas, yang efisiensi dan efektifitasnya lebih dekat dengan user dalam hal ini masyarakat pendengar, tidak hanya terbatas pada jaringan tertentu saja. Radio siaran yang awalnya hanya dikenal sebagai sarana hiburan, kini semakin menunjukkan perannya dalam informasi kebencanaan. Informasi tersebut menjadi rujukan warga untuk menghindari risiko dan terjadinya korban lebih besar.

Untuk menguatkan keberadaan radio ini, kita masyarakat yang hidup berdampingan dengan bencana diharapkan dapat bersinergi serta saling dukung dengan RAPI dan Radio Komunitas yang ada di daerah. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam hal ini sangatlah penting sebagai koordinator dan motor sinergisitas penanggulangan bencana di daerah termasuk dengan Radio Antar Penduduk dan Radio Komunitas.
Pernah dimuat di : kompasiana
Protected by Copyscape Web Plagiarism Detection